Bill Gates adalah salah satu pendiri raksasa perangkat lunak Microsoft
dan telah menempati ranking teratas orang terkaya di dunia untuk
beberapa tahun. Gates drop out dari Harvard di tahun pertama setelah
membaca artikel tentang komputer mikro Altair dalam majalah Popular
Electronics. Dia dan temannya Paul Allen terbentuk Micro Soft (kemudian
berubah ke Microsoft) menulis perangkat lunak untuk Altair.
William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan
pada 28 Oktober 1955, di Seattle,
Washington. Bill Gates adalah
adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah
seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang
pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.
Thomas Edison mungkin yang paling terkenal dan produktif sebagai penemu
sepanjang masa, dengan lebih dari 1.000 paten dalam nama-Nya, termasuk
bola lampu listrik, phonograf, dan film kamera. Ia menjadi multi
jutawan dari buatannya sendiri dan memenangkan Medali Emas Kongres.
Edison terlambat sekolahnya dimulai karena penyakitnya dan, sebagai
akibatnya, pikirannya sering berkeliaran, membuat salah seorang guru
memanggil dia "kacau." Ia drop out setelah hanya tiga bulan pendidikan
formal. Untungnya, ibunya pernah menjadi guru sekolah di Kanada dan
home-schooling Edison muda
"Cara kita
menjalani hidup jauh lebih penting dari pencapaian kita”
Saat saya membaca sebuah artikel,
saya terkesan dengan apa yang tertulis di dalamnya, yaitu berbunyi “What matters is not the duration of your life,
but the donation of it. Not how long you lived, but how you lived”.Yang
terpenting bukan durasi kehidupan kita, tetapi sumbangan yang kita lakukan
dalam hidup, bukan berapa lama Anda hidup, tetapi bagaimana Anda hidup
Kita diingatkan kembali lewat
pernyataan inspirasional di atas bahwa apa yang telah kita perbuat di dunia ini
dan cara kita mengisi kehidupan kita menjadi hal yang sangat penting. Dalam
buku Amazing Life, saya sempat menyinggung, tahukah Anda untuk apa Anda hidup,
dan apa yang sudah Anda lakukan di kehidupan ini?. Kita mungkin banyak belajar
dan membaca dari buku bahwa kita harus mengetahui apa yang menjadi tujuan hidup
kita. Akan tetapi hal lain yang tak kalah pentingnya adalah cara-cara kita
untuk mencapai tujuan hidup haruslah dengan cara yang benar, bukan merugikan
orang lain, bukan dengan cara yang tidak jujur. Pencapaian tanpa dilandasi
dengan cara yang tidak benar bukanlah pencapaian yang abadi
Salah seorang wirausaha sukses dari
Singapura berbagi pengalaman hidupnya yang penuh dengan perjuangan.
Beliau menyebutnya sebagai “pelajaran 10 sen”. Dalam kondisi demam yang
tinggi, beliau menggunakan telepon umum untuk menelepon Ayahnya agar
dijemput. Saat itu beliau masih berusia 10 tahun. Akan tetapi sang Ayah
justru tidak terlalu kasihan dan sedih, melainkan menjawab dengan
berkata, “Mengapa kamu menelepon? Mengapa kamu menghabiskan 10 sen
hanya untuk hal ini? Apakah kamu bisa mendapatkan kembali uang 10 sen
sekarang? Pulang sendiri. Kamu bukannya tidak bertenaga, kamu masih
kuat.” Terkesan memang agak keras didikannya, tapi pelajaran inilah
yang justru membuat beliau akhirnya menyadari bahwa hidup ini harus
berjuang dan kerja keras, bukan dengan sikap mental yang manja, dan
pada akhirnya beliau tahu apa arti sukses.
Bagaimana dengan Anda? Bagaimana dengan anak Anda? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Anda? Apakah masih memelihara sikap mental tersebut