Selasa, 17 Juli 2012

SOP FOTO RONTGEN OS HUMERUS


Kali ini saya akan menjelaskan Standar Pembuatan foto rontgen pada Os Humerus yang ada pada RS YMC Lampung Tengah.

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada organ/bagian os humerus/lengan atas. Sehingga menghasilkan gambaran os humerus/lengan bawah  pada selembar film rontgen.


MELAKUKAN FOTO RONTGEN OS HUMERUS
( Lengan atas )
No. Dokumen

No. Revisi
Halaman
4
STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR
Berlaku Mulai :
Ditetapkan
Direktur RS. Yukum Medical Centre



(dr. Titin Prihatini S.)
Pengertian
Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada organ/bagian os humerus/lengan atas. Sehingga menghasilkan gambaran os humerus/lengan bawah  pada selembar film rontgen.
Tujuan
  1. Mengetahui anatomi os humerus/lengan bawah.
  2. Mengetahui apakah ada fraktur/patah tulang os humerus/lengan bawah.
  3. Untuk tindakan terapi selanjutnya sebelum perawatan.
Kebijakan
1.      Mohon dilakukan tindakan kegawat daruratan terlebih dahulu sebelum dilakukan foto rontgen oleh petugas UGD.
2.      Jika memungkinkan pasien di pasang sepalek/penyangga sehingga memudahkan dalam mengatur posisi objek.
Petugas
Seluruh radiografer
Peralatan dan prosedur pelaksanaan





























1.      Alat Rontgen
2.      Film Rongsen + Kaset Ukuran 24x 30 atau 30x40 cm
3.      Bahan kimia untuk mencuci film rontgen
4.      Hanger film sesuai ukuran
5.      Pengering film
6.      Marker R/L
PROSEDUR PELAKSANAAN

I.    Posisi pasien
Posisi pasien supine berbaring di atas meja pemeriksaan, kaset diletakan diatas meja pemeriksaan.

II. Posisi Posterior Anterior (PA)
          a.      Posisi Objek : Lengan atas dan lengan bawah lurus, sedikit abduksi dan diposisikan supine. Lengan atas diletakan memanjang pada pertengahan kaset, sendi siku dan sendi bahu masuk dalam lapangan pemotretan dengan gambaran true AP (dapat dilakukan pada posisi erect dengan menempatkan kaset dibelakang objek secara vertikal)
         b.      FFD : 90cm, CR : Vertikal apabila pasien supine, dan horisontal jika pasien berdiri. CP : Pertengahan os humerus.
          c.      Kreteria gambar : Tampak gambar os humerus pada aspek AP dengan batas proximal sendi bahu dan batas distal sendi siku, caput humerus menghadap medial.

III.    Posisi Lateral (LAT)
a.       Posisi Objek : Lengan atas diletakan memanjang pada garis tengah lapangan film, endorotasi, telapak tangan menghadap kemedial sendi siku posisi fleksi sendi siku dan sendi bahu masuk kedalam lapangan.
b.      FFD : 90cm, CR : Vertikal apabila pasien supine, dan horisontal apabila pasien erect, CP : pertengahan os humerus.
c.       Kreteria gambar : Tampak gambaran os humerus pada aspek lateral dan prfoximal sendi bahu dan batas distal sendi siku, caput humerfus menghadap ke posterior.

Hal yang perlu diperhatikan:
  • Selama melakukan tindakan atau pemotretan tergantung keadaan umum pasien, jika posisi objek tidak dapat di lakukan lateral maka posisi film dan alat di buat posisi sinar horisontal.
  • Jika keadaan humerus mengeluarkan banyak darah mohon dihentikan dahulu pendarahannya karena jika masuk ke dalam kaset/film akan menganggu gambaran film rontgen
  • Perlu diperhatikan dalam melakukan pencucian di kamar gelap, hindari pengulangan foto rontgen.

VII. Sikap : Tepat, teliti, sabar, dan sopan dalam melakukan tindakan pemeriksaan.

Unit Terkait
Unit Gawat Darurat
Poli Umum
Rawat Inap
Rawat Jalan
Dokter Rujukan Luar RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar